Sejarah Kerajaan Tarumanegara, Raja-Raja, Puncak Kejayaan-Runtuhnya, dan Peninggalannya

Prasasti ciaruteun

Tarumanegara adalah salah satu kerajaan tertua yang berada di di Indonesia. Bahkan pada masa kejayaannya, kerajaan Tarumanegara ini ialah kerajaan terbesar yang berada di Nusantara. Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan yang bercorak Hindu di Nusantara. Berdasarkan prasasti yang telah te ditemukan di beberapa tempat, seperti yang teah di temukan di Kebon Kopi dan di Ciaruteun, Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berdiri sekitar abad ke-4 atau 5 Masehi.

Daerah kekuasaan kerajaan Tarumanegaraa ini membentang mulai dari wilayah Banten, Jakarta, hingga sampai wilayah Cirebon. Kerajaan Tarumanegara berada terletak di tepi Sungai Citarum, Jawa Barat. Pendiri Kerajaan Tarumanegara ialah Maharesi Jayasingawarman yang datang dari India datang ke nusantara karena kekacauan dan penjajahan dari pasukan Maharaja Samudragupta dari Kerajaan Magada. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada masa kepemimpinan dari Raja Purnawarman yang berkuasa pada tahun 395-434 masehi. Di bawah kekuasaannya, rakyat dipimpin secara bijaksana dan Tarumanegara berhasil menaklukkan 48 kerajaan daerah. Dari sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara, diketahui daerah kekuasaan dari kerajaan Tarumanegara meliputi hampir seluruh Jawa Barat.

Pada masa pemerintahan raja Purnawarman melakukan penggalian Sungai Gomati sepanjang 6112 tombak atau sekitar 12 km. Penggalian kanal ini berupaya agar menghindari bencana alam seperti bencana alam banjir dan juga  kekeringan yang terjadi pada musim kemarau.

Sejarah Berdirinya Kerajaan Tarumanegara 

Kerajaan Tarumanegara terletak di lembah Sungai Citarum, Bogor, Jawa Barat. Kerajaan Tarumanegara di bangun pertama kali oleh Jayasingawarman yang merupakan menantu dari raja Dewawarman VIII.

Jayasingawarman ialah seorang dari India. Jayasingawarman pergi ke Nusantara karena mengungsi ke Nusantara karena kerajaannya di serang dan kemudian Jayasingawarman mendirikan kerajaan Tarumanegara.

Ibu Kota kerajaan Tarumanegara yang berada di Jayasinghapura pun juga menggantikan pusat pemerintahan dari kerajaan ayah mertuanya, kerajaan Salakanegara. Kerajaan Salakanegara yang hanya menjadi kerajaan daerah biasa.

Raja-Raja Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara pernah dipimpin oleh 12 raja. Berikut daftar raja-raja yang pernah memimpin kerajaan Tarumanegara:

1. Jayasingawarman 358-382 M

2. Dharmayawarman 382-395 M

3. Purnawarman 395-434 M

4. Wisnuwarman 434-455 M

5. Indrawarman 455-515 M

6. Candrawarman 515-535 M

7. Suryawarman 535-561 M

8. Kertawarman 561-628 M

9. Sudhawarman 628-639 M

10. Hariwangsawarman 639-640 M

11. Nagajayawarman 640-666 M

12. Linggawarman 666-669 M

Puncak Kejayaan Kerajaan Tarumanegara 

Kerajaan Tarumanegara berada di masa puncak kejayaanya yaitu pada saat kepemimpinan raja Purnawarman, yang merupakan raja ketiga dari kerajaan Tarumanegara. yaitu raja Purnawarman ialah seorang penganut agama Hindu, aliran Vaisnawa. Pada tahun 397 masehi, raja Purnawarman membangun sebuah ibu kota kerajaan yang letaknya berada lebih dekat ke pantai. Kota itu diberi nama Sundapura, yang merupakan cikal-bakal sejarah kata "Sunda" sekarang. Raja Purnawarman ialah raja yang gagah berani, dan bijaksana, yang sangat memerhatikan sekali kehidupan rakyatnya. Pada masa pemerintahan raja  Purnawarman, dilakukan penggalian Sungai Gomati sepanjang 12 km, untuk menghindari bencana alam seperti banjir ataupun kekeringan yang pada musim kemarau.

Perekonomian di kerajaan Tarumanegara juga maju, ini dibuktikan oleh raja yang memberikan sedekah 1000 ekor sapi kepada para Brahmana. Sistem pemerintahannya pun sudah teratur dan Penduduknya hidup dengan cara bertani. Di bawah kekuasaannya juga, ada 48 kerajaan daerah yang dikuasai oleh kerajaan Tarumanegara. Kekuasaanya meliputi hampir semua seluruh Jawa Barat, mulai dari daerah Banten, Bogor,  Jakarta, dan Cirebon. Selain itu, Kerajaan Tarumanegara telah menjalin hubungan diplomatic bersama Cina. Adanya hubungan diplomatik tersebut berarti menjalin hubungan perdagangan dan juga pelayaran antara kerajaan Tarumanegara dengan Cina.

Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara,

Raja Linggawarman yang baru saja memimpin selama tiga tahun wafat. Dan Tahta kerajaan Tarumanegara otomatis jatuh kepada menantunya, Tarusbawa. Pergantian kekuasaan ini menandai berakhirnya Kerajaan Tarumanegara karena Tarusbawa lebih menginginkan untuk kembali kepada kerajaannya sendiri, yaitu Sunda, yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Tarumanegara. Atas pengalihan kekuasaan ke Kerajaan Sunda ini, Kerajaan Galuh tidak sepakat dan memutuskan untuk memisahkan diri dari kerajaan tarumanegaran. Dengan begitu, wilayah bekas dari Kerajaan Tarumanegara kemudian dibagi menjadi dua, yaitu Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh dengan Sungai Citarum sebagai pembatasnya. Peninggalan Kerajaan Tarumanegara Peninggalan sekaligus sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara . Berikut ini ialah merupakan peninggalan dari Kerajaan Tarumanegara yang berupa prasasti, arca, dan naskah yang telah ditemukan di beberapa lokasi berbeda.

 Prasasti 

Terdapat tujuh buah prasasti yang menjadi bukti keberadaan Kerajaan Tarumanegara. Prasasti-prasasti tersebut ditemukan di daerah Bogor, Jakarta dan Lebak Banten.

1. Prasasti Ciaruteun atau Ciampea 

2. Prasasti Jambu atau Koleangkak 

3. Prasasti Kebon Kopi

4. Prasasti Tugu 

5. Prasasti Cidanghiang atau Lebak 

6. Prasasti Muara Cianten 

7. Prasasti Pasir Awi

Arca 

1. Arca Wisnu Cibuaya I 

2. Arca Wisnu Cibuaya II 

3. Arca Rajarsi

Karya sastra 

Naskah Wangsekerta



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama